Download MP3 Gratis and Share Artikel

Home

Jumat, 21 Agustus 2009

Bentuk-bentuk kekerasan anak (Child Abuse)

Posted By Agus Fitra


Terry E. Lawson (dalam harian-pikiran.rakyat.com, 2006), psikiater internasional yang merumuskan definisi tentang kekerasan terhadap anak, menyebut ada empat macam abuse, yaitu emotional abuse, verbal abuse, physical abuse, dan sexual abuse.

Emotional abuse terjadi ketika orang tua/pengasuh dan pelindung anak setelah mengetahui anaknya meminta perhatian, mengabaikan anak itu. Ia membiarkan anak basah atau lapar karena ibu terlalu sibuk atau tidak ingin diganggu pada waktu itu. Ia boleh jadi mengabaikan kebutuhan anak untuk dipeluk atau dilindungi. Anak akan mengingat semua kekerasan emosional jika kekerasan emosional itu berlangsung konsisten. Orang tua yang secara emosional berlaku keji pada anaknya akan terus-menerus melakukan hal sama sepanjang kehidupan anak itu.

Verbal abuse terjadi ketika orang tua/pengasuh dan pelindung anak, setelah mengetahui anaknya meminta perhatian, menyuruh anak itu untuk diam atau jangan menangis. Jika si anak mulai berbicara, ibu terus-menerus menggunakan kekerasan verbal seperti, “kamu bodoh”, “kamu cerewet”, dsb. Anak akan mengingat semua kekerasan verbal jika semua kekerasan verbal itu berlangsung dalam satu periode. Physical abuse, terjadi ketika orang tua/pengasuh dan pelindung anak memukul anak (ketika anak sebenarnya memerlukan perhatian). Pukulan akan diingat anak itu jika kekerasan fisik itu berlangsung dalam periode tertentu.

Sedangkan, Sexual abuse biasanya tidak terjadi selama delapan belas bulan pertama dalam kehidupan anak. Eksploitasi seksual pada anak adalah ketergantungan, perkembangan seksual aktivitas yang tidak matur pada anak dan orang dewasa, dimana mereka tidak sepenuhnya secara komprenhensif dan tidak mampu untuk memberikan persetujuan karena bertentangan dengan hal yang tabu di keluarga.

Menurut Moore (dalam Nataliani, 2004), kekerasan atau perlakuan salah terhadap anak pada umumnya dapat diklasifikasikan dalam tiga kategori, antara lain kekerasan fisik, seksual dan emosional. Purbani (2003) mengatakan kekerasan dalam rumah tangga baik dilakukan oleh suami kepada istrinya atau orang tua terhadap anaknya bisa berbentuk fisik atau nonfisik. Kekerasan nonfisik bisa berbentuk verbal seperti pelecehan, penghinaan, mencuekin (mendiamkan) istri, atau bentuk lain seperti tidak membiayai selama berbulan-bulan, sedangkan kekerasan fisik bisa berbentuk pemukulan, penjambakan, dll.

Sedangkan Patilima (2003) menganggap bahwa kekerasan pada anak merupakan perlakuan yang salah. Hamid mendefinisikan perlakuan salah pada anak adalah segala perlakuan terhadap anak yang akibat-akibatnya mengancam kesejahteraan dan tumbuh kembang anak, baik secara fisik, psikologi sosial, maupun mental.

Perlakuan salah menurut DR. Irwanto (dalam Hamid, 2003), dapat digolongkan ke dalam berbagai kategori menurut dampak dari perlakuan, yaitu:
1) Perlakuan salah secara seksual;
2) Perlakuan salah secara fisik; dan
3) Perlakuan salah secara mental.

Bentuk-bentuk kekerasan yang terdapat dalam Undang-undang no. 23 tahun 2004 (www.kowani.or.id) mengenai Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (PKDRT), dimana ingkup rumah tangga dalam Undang-Undang ini meliputi suami, isteri dan anak, yaitu;
1) Kekerasan fisik; Kekerasan fisik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a adalah perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit, atau luka berat;

2) Kekerasan psikis adalah; Kekerasan psikis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b adalah perbuatan yang mengakibatkan ketakutan, hilangnya rasa percaya diri, hilangnya kemampuan untuk bertindak, rasa tidak berdaya, dan/atau penderitaan psikis berat pada seseorang;

3) Kekerasan seksual adalah kekerasan seksual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c meliputi: Pemaksaan hubungan seksual yang dilakukan terhadap orang yang menetapkan dalam lingkup hidup rumah tangga tersebut; Pemaksaan hubungan seksual terhadap salah seorang dalam lingkup rumah tangganya dengan orang lain untuk tujuan komersial dan/atau tujuan tertentu,

4) Penelantaran rumah tangga. Setiap orang dilarang menelantarkan orang dalam lingkup rumah tangganya, penelantaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) juga berlaku bagi setiap orang yang mengakibatkan ketergantungan ekonomi dengan cara membatasi dan/atau melarang untuk bekerja yang layak di dalam atau di luar rumah sehingga korban berada di bawah kendali orang tersebut.

Menurut Sitohang (2004), bentuk-bentuk kekerasan pada anak meliputi;
1) Penganiayaan fisik, Non Accidental “injury” mulai dari ringan “bruiser laserasi” sampai pada trauma neurologic yang berat dan kematian. Cedera fisik akibat hukuman badan di luar batas, kekejaman atau pemberian racun;

2) Penelantaran anak/kelalaian, yaitu kegiatan atau behavior yang langsung dapat menyebabkan efek merusak pada kondisi fisik anak dan perkembangan psikologisnya;

3) Penganiayaan emosional yaitu ditandai dengan kecaman/kata-kata yang merendahkan anak, tidak mengakui sebagai anak. Penganiayaan seperti ini umumnya selalu diikuti bentuk penganiayaan lain;

4) Penganiayaan seksual, mempergunakan pendekatan persuasif. Paksaan pada seseorang anak untuk mengajak berperilaku/mengadakan kegiatan seksual yang nyata, sehingga menggambarkan kegiatan seperti : aktivitas seksual (oral genital, genital, anal atau sodomi) termasuk incest.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bentuk-bentuk kekerasan terhadap anak berupa kekerasan fisik, kekerasan psikis, kekerasan seksual, dan penelantaran anak. Baca juga artikel kekerasan anak.

Kemarahan Orang Tua Pengaruhi Sikap Anak


Posted by Agus Fitra
TERIAKAN bocah malang itu tidak juga menghentikan gerakan tangan sang ayah untuk berhenti memukuli tubuh ringkihnya. Barulah setelah tubuh itu diam tak bergerak, kesadaran si ayah langsung pulih. Apa boleh buat, nasi sudah menjadi bubur, nyawa pun melayang sia-sia.
Itu bukan cerita rekaan, tapi benar terjadi Desember 1984. Kasus penganiayaan terhadap Arie Hanggara yang dilakukan ayahnya, menjadi cerita memilukan. Bahkan sempat diangkat ke layar perak.
Arie menjadi korban kekerasan ayahnya yang menyebabkan nyawanya melayang. Ternyata Arie bukan anak terakhir yang mengalami nasib memilukan ini. Penyiksaan anak (child abuse) malah terjadi sepanjang tahun. Bahkan UNICEF pada 2003 melansir laporan sebanyak 3.500 anak berusia kurang dari 15 tahun tewas setiap tahun akibat perlakukan kejam.
Riset yang dilakukan UNICEF di beberapa negara itu juga menunjukkan tingkat kekerasan yang berakhir dengan kematian terjadi di negara-negara kawasan Amerika, Eropa, Pasifik, tergolong tinggi, seperti di AS, Meksiko, Portugal, Belgia, Ceko, Hongaria, Prancis, dan Selandia Baru. Namun Spanyol, Yunani, Italia, Irlandia, dan Norwegia justru tergolong rendah.
Dari temuan UNICEF, ada dua faktor penyebab terjadinya kekerasan terhadap anak. Pertama, stres dan kemiskinan. Kemudian rumah tangga yang kerap diwarnai kekerasan antara suami dan istri.
Bentuk kekerasan yang tidak tepat bisa berpengaruh buruk pada anak dalam jangka panjang. Makian kasar seperti “dasar anak sial” atau “dasar anak nakal” akan terekam kuat dalam diri si anak.
Anak yang sering dimarahi orang tuanya, apalagi diikuti dengan penyiksaan, cenderung meniru perilaku buruk (coping mechanism) seperti bulimia nervosa (memuntahkan makanan kembali), penyimpangan pola makan, anorexia (takut gemuk), kecanduan alkohol dan obat-obatan, dan memiliki dorongan bunuh diri.
“Marah merupakan hal yang normal, tapi kemarahan yang tidak tepat bisa memengaruhi kondisi psikis dan fisik anak,” ujar psikolog dari Jagadnita, Diah P Paramita dalam acara bertajuk ‘Seni bertengkar sehat dengan anak’ di Jakarta, Sabtu (30/8).
Sedangkan psikolog dari Medicare Clinic Anna Surti Ariani menambahkan, tindakan seperti mencubit atau memukul sedapat mungkin dihindari, karena sama sekali tidak perlu. “Asalkan menguasai teknik-teknik mendisiplinkan anak, 50% kenakalan anak akan teratasi,” katanya.
Menurut Nina, begitu ia disapa, mendisiplinkan anak balita harus secara konkret, seperti menunjukkan wajah cemberut. Pada usia ini mereka cenderung meniru. Hal ini sesuai dengan perkembangan kognitif anak. Sedangkan pada anak usia SD disarankan menggunakan metode broken record (piringan hitam rusak). “Ibarat piringan hitam rusak, ucapkan apa yang diinginkan orang tua berulang-ulang,” jelas Nina.
Diah pun menambahkan, marah yang bertujuan untuk mendidik dan memperbaiki kesalahan-kesalahan agar perbuatan serupa tidak terulang lagi. Kemarahan yang diekspresikan secara tidak tepat, akan memengaruhi kemampuan orang tua dalam menerapkan disiplin dan memengaruhi hubungan orang tua dengan anak.
Marah yang diikuti pemukulan menimbulkan luka batin, benci terhadap orang tua, rendah diri, antisosial, dan suka berkelahi. “Anak-anak suka meniru, kalau dipukul akan balas memukul. Selain itu memukul tidak mengubah perilaku,” sambung Diah.
Child Right Information Network–sebuah organisasi yang peduli pada nasib anak-anak– memaparkan pemukulan terhadap anak-anak (baik dengan tangan, ikat pinggang, tongkat, atau sepatu), menendang, melempar, mengguncang-guncangkan tubuh anak, mencakar, menggigit, menyuruh anak diam dalam posisi yang membuatnya tidak nyaman, bila terjadi di Eropa dapat dikenai tuduhan melakukan tindakan kriminal. Austria, Denmark, Finlandia, Islandia, Jerman, Norwegia, dan Swedia memiliki UU yang melarang keras penyiksaan fisik terhadap anak-anak.
Kekesalan orang tua bisa berdampak pada anak. Maka dari itu, orang tua harus menyelesaikan masalahnya lebih dulu. Menurut Diah, orang tua bisa mengikuti terapi untuk mengatasi kemarahan di masa lalu.
Selanjutnya melakukan identifikasi masalah di masa lalu. “Anak yang ibunya sering sekali marah akan sulit untuk disiplin,” tegasnya.
Dalam dialog tersebut juga terungkap bahwa anak yang dekat dengan orang tuanya akan jarang marah. Bila hubungan itu harmonis dan akrab, orang tua lebih mengenal karakter anak sehingga dapat menghindari kondisi pemicu pertengkaran. Diah menyarankan menarik napas setiap kali hendak marah. “Kondisikan diri untuk tidak memerhatikan hal-hal kecil yang bisa membuat marah.”
Agar hubungan orang tua-anak harmonis tingkatkan pendekatan dengan melakukan kegiatan bersama. Kemudian memberi contoh/sikap yang baik bisa meningkatkan rasa percaya diri. Meluangkan waktu untuk bermain bersama, dan memberikan tanggung jawab, membuat anak merasa spesial. “Ajak anak menyiram tanaman biarkan anak memegang selang air,” jelas Diah memberi contoh.
Selain hal yang diungkapkan di atas, Diah menyarankan orang tua menjalin komunikasi nonverbal. Yakni melakukan kontak mata saat berbicara, sikap tubuh sejajar saat berbicara (sambil duduk atau jongkok), rendahkan nada suara, berikan pelukan dan sentuhan lembut pada kepala sebagai tanda berbaikan usai memarahi.
Sumber : Media Indonesia Online

Kamis, 20 Agustus 2009

Belajar Teknik Bercinta dari Film Yuk!


Posted by Agus Fitra
Sementara banyak pria lebih suka menikmati aksi bintang cantik mereka melakukan adegan seks di film-film porno (blue film), wanita lebih menyukai kisah cinta yang romantis dengan bumbu adegan percintaan yang lebih standar.
Menurut Eli Taieb, CEO of Movixo.com, teknik bercinta (sex techniques) merupakan salah satu subjek yang paling banyak diminati dalam hubungan cinta dengan pasangan. Pasti menyenangkan sekali jika anda dan pasangan bisa berkomunikasi dengan bebas tanpa harus merasa tak nyaman dan bingung. Namun tak semua pasangan bisa mengutarakan keinginannya pada pasangan, so Eli Taieb menyarankan untuk mengutarakan apa yang anda inginkan dengan menonton 'adult movies' bersama pasangan.
Beberapa film berikut bisa menjadi alternatif pilihan anda menghabiskan waktu bercinta dan mengamati teknik-teknik yang disuguhkan bersama pasangan:
1. INSATIABLE
Bintang: Marilyn Chambers, Jessie St. James
Film yang mengisahkan seorang wanita muda cantik dan sangat berambisi bisa memenuhi semua fantasi seksualnya. Film ini menuntut pasangan wanita anda bersikap sedikit lebih nakal pada anda, meskipun mungkin si dia berimajinasi melibatkan salah satu teman terseksinya.
2. JUSTINE
Bintang: Justine, Aria Giovanni
Film yang menyuguhkan permainan wanita versus wanita, tak mungkin anda meminta pasangan melakukannya dengan wanita lain bukan. Cobalah amati dan cermati teknik bercinta Justine dengan pasangan wanitanya.
3. ZAZEL
Bintang: Sasha Vinni, Anna Romeo
Meskipun film ini cukup tenang dalam permainannya, namun pemeran wanita dalam ZAZEL sangat 'hot' dan sanggup membawakan fantasi seksualnya dengan nyata, dijamin film ini bakal membuat anda dan pasangan 'on'. Give it a look!
4.CARIBBEAN UNDERCOVER
Bintang: Tera Patrick, Caroline Cage
Film tentang sepasang kekasih yang terdampar di pulau tropis dan berusaha melepaskan diri dari kejaran penyelundup. Saat pengejaran, adegan seks 'hot' menjadi bumbu petualangan mereka. Perpaduan petualangan dan gaya seks liar bisa menjadi inspirasi anda dan paangan.
5. TOUCHED THE FIRST TIME
Bintang: Jessica Drake, Asia Carrera
Film imajinasi yang menceritakan seorang wanita, diperankan Jessica, sedang serius memahat patung lelaki telanjang, dan entah dari mana dan tanpa sebab yang jelas patung pria yang dipahatnya hidup dan mewujudkan semua imajinasi seks gila yang selama ini diimpikan Jessica. Anda dan pasangan akan banyak menjumpai ide-ide hebat dari film ini.
6. E-LOVE WANTED
Bintang: Natalia Wood, Elizabeth Lawrence
Cerita dengan basic cyber love, tentang seorang pria dan wanita yang berkenalan di dunia maya dan saat bertemu saling melepaskan ide-ide yang selama ini mereka bayangkan. Film ini lebih banyak mengumbar adegan seks oral dan vaginal.
7. THE TROUBLE WITH SEX
Bintang: Taylor St. Clair, Wendy Divine
Film tentang seorang voyeur - seseorang yang menikmati gairah seksual dengan melihat pasangan lain bercinta. Film yang menggambarkan seorang pria yang sedang melihat adegan percintaan tergila dari sebuah jendela antara seorang pria dan wanita di dalam sebuag ruangan dengan tungku api. Siluet yang dihasilkan dari film ini bisa membuat anda dan pasangan terasa lebih hangat.
8. THIEF OF HEARTS
Bintang: Sunrise Adams, Nina Ferrari
Film yang lebih banyak didominasi penggunaan seks toys saat berhubungan. Tak ada salahnya anda dan pasangan melihat film ini sampai akhir, ada banyak adegan yang menyuguhkan ide-ide bercinta dengan sex toys.
9. THE EXPERIMENT IN SEX
Bintang: Jenna Haze, Sondra Hall
Seks di Jacuzzi, pasti bikin anda dan pasangan penasaran dan berminat mencoba melakukan adegan yang ditawarkan film ini. Film yang banyak menunjukkan teknik penghisapan, menjilat, menepuk dan menggosok secara berulang-ulang.
Tak ada salahnya anda dan pasangan mencoba alternatif yang disuguhkan film-film diatas, dan membuat hubungan cinta anda dan pasangan lebih hangat. Selamat menonton! (askmen/rita)

11 Makanan Pembangkit Libido

Posted By Agus Fitra

Berhubungan seks tak hanya mengandalkan apa yang anda lakukan di tempat tidur, pasti anda membutuhkan power saat 'bertempur' bukan? Agar hubungan seks anda lebih lama dan lebih 'greng' coba deh mulai membiasakan diri mengkonsumsi makanan untuk pembangkit libido. Berikut ini 11 makanan yang esensinya diyakini bisa menaikkan gairah seskual:
1. Seledri
Seledri, sayuran yang kerap kita jumpai sebagai pelengkap hidangan, merupakan sumber makanan yang bisa meningkatkan rangsang seksual karena seledri mengandung senyawa androsterone, hormon tanpa bau yang keluar melalui keringat pria. Hormon ini diyakini bisa membuat wanita terangsang.
2. Tiram Mentah
Tiram dikenal sebagi makanan laut yang kaya akan zat besi, yang bisa menaikkan jumlah sperma dan produksi testosteron, selain mengandung dopamine, hormon yang diyakini bisa menaikkan gairah seksual. Cobalah menghisap tiram bersama pasangan sebagai bagian dari foreplay seks anda, saling menyuapi akan membuat permainan seks anda semakin hangat dan erotis. Cuci bersih bagian luarnya (cangkang) untuk menghilangkan bakteri dan kotoran yang menempel. Buka cangkangnya dan taruh dalam di sebuah wadah berisi es batu, jika anda suka anda bisa menambahkan perasan air jeruk lemon.
3. Pisang
Pisang mengandung enzim bromelain, yang dipercaya bisa menaikkan dan memperbaiki libido lelaki. Sebagai buah tropis pisang merupakan sumber potassium dan vitamin B seperti riboflavin, yang bisa meningkatkan energi tubuh. Cara menikmati: taruh pisang yang sudah terkelupas sebagian dalam sebuah wadah. Minta pasangan anda memakannya pada bagian ujungnya anda melahapnya di bagian ujung lainnya, just try it.
4. Apukat
Penduduk Aztecs (penduduk asli Nahuati, yang membangun pemerintahan Mexico, sebelum di rebut Cortes pada 1519), menyebut buah apukat sebagi "testicle tree." Apukat mampu menurunkan risiko stroke dan serangan jantung, karena alpukat merupakan satu-satunya buah yang kaya lemak, bahkan kadarnya lebih dari dua kali kandungan lemak dalam durian. Kemampuan ini diperkuat oleh kandungan betakaroten, klorofil, vitamin E, dan vitamin B-kompleks yang berlimpah dalam alpukat. Tak hanya bagus buat kesehatan tubuh, buah yang menyerupai lekuk tubuh wanita ini juga memiliki esensi yang membantu meningkatkan stamina seks. Kandungan folic acid-nya melancarkan metabolisme protein, dan menaikkan energi tubuh. Penggabungan dua unsur esensial alpukat, vitamin B6 (nutrisi yang membantu menaikkan produksi hormon pria) dan potassium (membantu memperlancar kelenjar thyroid), diyakini bisa meningkatkan libido pria dan wanita.
5. Almond
Almond merupakan sumber esensial asam lemak yang kaya akan senyawa yang sangat vital bagi kesehatan hormon reproduksi pria. Aroma yang dikeluarkan almond membantu membangkitkan hasrat wanita. Menyalakan beberapa lilin aroma terapi beramoma almond bisa membantu membangkitkan gairah seksual anda dan pasangan. Anda bisa memakan biji almond langsung tanpa menambahkan garam atau pemanis atau mungkin menaburkan cacahan almond kering sebagai pelengkap salad favorit anda.
6. Mangga, peach, strawberri
Mangga, peach, dan strawberri, buah segar kaya vitamin C yang selalu mengundang liur. Tak ada salahnya melibatkan peranan ketiga buah tersebut dalam foreplay bercinta anda. Lumurkan jus campuran ketiga buah tersebut keseluruh tubuh anda dan minta pasangan menjilatinya, bukan hanya saling mengeksplorasi tubuh pasangan namun seks eksotik bakal anda alami.
7. Telur
Meskipun telur bukan makanan sensual, telur masih merupakan sumber utama vitamin B6 dan B5 yang membantu meningkatkan tingkat keseimbangan hormon dan memerangi stress, dua hal utama yang penting bagi kesehatan libido. Telur juga dikenal sebagai simbol kesuburan dan kelahiran kembali. Telur ayam mentah (baik telur ayam maupun telur burung) sering dikonsumsi untuk menaikkan energi dan memaksimalkan tingkat energi.
8. Hati (liver)
Hati merupkan sumber hewani yang kaya akan glutamine -- jaringan peningkat sistem kekebalan tubuh -- mengkonsumsi hati secara rutin bisa meningkatkan libido yang mulai turun. Pastikan selalu memasukkan hati dalam menu diet harian anda. Anda bisa mengolah hati dan menggorengnya dengan campuran irisan bawang putih, rempah-rempah dan menggorengnya dengan minyak wijen.
9. Buah Kurma (buah ara)
Buah legit yang sering dijumpai di bulan puasa ini memiliki kandungn
asam amino yang dipercaya bisa menaikkan libido dan menaikkan stamina seksual. Bentuk dan aroma manis buah kurma yang masih segar bisa merangsang indra seksual anda dan pasangan.
10. Bawang Putih
Salah satu rempah dapur ini memang memiliki sejuta khasiat, meskipun cenderung beraroma menyengat. Bawang putih mengandung allicin yang bisa melancarkan peredaran darah ke organ seksual, selain juga meningkatkan libido. Saat ini banyak ekstrak bawang putih yang dikemas dalam bentuk kapsul di pasaran, so anda dan pasangan tak perlu repot lagi bukan dan coba rasakan khasiatnya.
11. Coklat
Coklat makanan sensual yang banyak mengandung theobromine -- alkaloid -- yang khasiatnya sebanding dengan kafein. Coklat kaya akan phenylethylamine, senyawa kimia yang diyakini bisa menumbuhkan perasaan cinta dan rileks, banyak kalangan selalu mengkonsumsi coklat saat dalam keadaan tertekan. Dark chocolate banyak mengandung anti-oxidants dalam jumlah besar yang sangat berguna bagi sistem kekebalan tubuh. Mengkonsumsi coklat sebelum bercinta bakal membuat seks anda semakin hangat. (askmen/rita)

Wanita 'Berisi' Lebih Subur


Posted By Agus Fitra

Tak bisa diingkari jika pria selalu menyukai wanita dengan bentuk tubuh seksi berisi, berdada montok, pinggang ramping dan pinggul besar bak gitar spanyol. Menurut para peneliti, hal tersebut bukan halya sebatas penilaian superfisial semata, karena dibalik semua itu ada landasan ilmiah pendukungnya.
Wanita dengan bentuk tubuh 'berisi' dinilai lebih subur atau bisa dibilang tak mengalami kesulitan untuk hamil dan menghasilkan keturunan.
Seperti yang disebutkan dalam jurnal Royal Society - jurnal Proceedings B, yang dilakukan pada 119 responden wanita Polandia, para peneliti menyebutkan jika wanita dengan payudara besar dan pinggang ramping memiliki kadar hormon lebih tinggi dibanding wanita lainnya.
Para peneliti menimbang dan mengukur bobot tubuh mereka yang meliputi pengukuran lingkar pinggang, pinggul, dada dan daerah di bawah payudara. Mereka digolongkan berdasarkan empat kategori, yaitu: Berdada besar-pinggang ramping; berdada besar-pinggang besar; berdada kecil-pinggang ramping dan berdada kecil-pinggang besar.
Para peneliti juga mengambil sample air liur responden saat mereka mengalami siklus datang bulan untuk mengukur kadar hormon 17-b oestradial (E2) dan progesteron. Tingginya kadar dua jenis hormon tersebut merupakan indikator wanita akan mudah hamil.
Dari penelitian tersebut menyebutkan wanita dengan payudara besar dan berpinggang ramping memilki tingkat hormon lebih tinggi.
Pada masyarakat barat, wanita dengan ikon boneka Barbie selain menjadi simbol kecantikan juga memilki dasar biologis, jelas Dr Grazyna Jasienska, dari Harvard University.
Wanita yang memiliki bentuk tubuh kategori pertama (payudara besar-pinggang ramping) memiliki kadar hormon E2 lebih tinggi 26 persen dan naik sekitar 37 persen lebih tinggi saat menstruasi dibanding wanita pada tiga kategori lainnya, begitu juga kadar progesteronnya.
Jasienska yang mengepalai riset jurnal Proceedings B mengatakan jika bentuk tubuh hourglass figure (bentuk tubuh kategori pertama) sangat populer dalam kultur masyarakat Barat, ternyata juga memiliki dasar ilmiah.
Jasienska juga menyebutkan pria non-Western cenderung tak begitu menyukai wanita hourglass figures dan wanita berbadan tegap, yang mengindikasikan wanita tersebut memiliki nilai gizi baik dan dianggap lebih menarik.
Sementara Dr. Martin Tovee dari the University of Newcastle yang membidani penelitian: "Apa yang membuat seseorang menarik bagi orang lain?" mengatakan pada BBC News bahwa ukuran tubuh seseorang bukanlah faktor utama daya tarik seseorang.
Hasil penelitian Jasienska yang dimuat dalam jurnal Royal Society lebih cenderung pada perbandingan ukuran dada ke pinggang yang memprediksi tingkat hormon. Dimana wanita menjadi lebih 'menarik' hanya dilihat dari tinggi, ukuran payudara, dan pinggang, jelas Tovee menyinggung penelitian Jasienska.
Tovee menambahkan sebuah studi apakah wanita kelihatan 'menarik' hanya dilihat dari image proporsi tubuhnya, namun melihat dari pandangan bahwa tinggi tubuh, ukuran payudara, pinggang atau pinggul seorang wanita sebenarnya dianggap kurang begitu penting. (bbc/rita)

Pasangan yang Bagaimanakah yang Menggairahkan?

Posted by Agus Fitra


Di kalangan pria tertentu, adalah sebuah kebanggaan bila mempunyai pasangan yang langsing, bongok udang, atau berdada dan berpinggul besar karena tipe perempuan seperti ini diyakini kuat berhubungan seks. Benarkah?
Sebagian pria percaya bahwa wanita bongkok udang, leher, tangan dan kaki berbulu halus, leher jenjang, berdada dan berpinggul besar - kuat dalam berhubungan seks. Dikatakan, nafsunya juga melebihi wanita biasa, hingga mereka susah ditaklukkan. Butuh tenaga ekstra dan teknik jitu, bila mau mengalahkan jenis ini di atas ranjang.
Hal ini membuat tak sedikit kaum pria berimajinasi, bagaimana nikmatnya berhubungan seks dengan perempuan bongkok udang, berbulu halus, berbibir tebal, den perempuan berdada dan berpinggul besar.
Sementara, menurut Dr. H. Bambang Sukamto, DMSH, bentuk fsik sesungguhnya tidak berhubungan dengan kemampuan seks. Hingga belum tentulah perempuan bongkok udang lebih kuat dalam berhubungan seks sementara yang gemuk akan lemah.
Pada dasarnya semua perempuan sama, tidak ada perbedaan. Wanita gemuk dinilai lemah, hanya karena penumpukan lemak di jaringan alat vital, tampak kurang indah dan menurunkan gairah seks suami. Si perempuan tidak percaya diri. Tumpukan lemaknya juga menghambat kelancaran penetrasi.
Secara seksolog, seks sebenarnya lebih berhubungan dengan jiwa. Bila wanita bongkok udang, berbulu halus, berleher jenjang dan berdada serta berpinggul besar, serta kuat dalam berhubungan seks - itu adalah karena mereka mendapat dorongan dari luar - bahwa mereka perkasa, hingga timbul kepercayaan diri yang tinggi.
"Kepercayaan wanita bongkok udang, berdada, berpinggul besar dan berbulu, itu hanya kebetulan, bukan faktor fisik. Sekarang, teknologi sudah maju, dimana dada dan pantat bisa dibesarkan. Apakah lalu perempuan seperti ini juga kuat berhubungan seks?" tanya Bambang.
Prima dan Seksi
Bambang menjelaskan, ada beberapa faktor yang menyebabkan perempuan menjadi kuat dalam berhubungan seks. Pertama, psikologis. Kondisi jiwa dalam keadaan tenang dan tidak tertekan, akan membuat hubungan seks berlangsung lancar.
Sementara perempuan yang sedang dilanda masalah, baik kantor maupun rumah tangga, gairah seksnya akan menurun. Agak berbeda dengan pria, yang dalam kondisi jiwa tidak tenang pun tetap bisa berhubungan seks.
Kedua, hormon stabil. Bila hormon tidak terganggu, kemampuan seks perempuan akan normal. Menurunnya gairah seks seorang perempuan, tidak lepas dari menurunnya hormon kewanitaan, yang membuat si perempuan kesulitan berorgasme. Efek negatifnya, enggan berhubungan seks kembali, karena tidak mendapatkan kenikmatan seks. Walaupun berhubungan seks di sini hanya sekadar kewajiban sebagai istri melayani suami.
Begitupun wanita yang sedang sakit ginjal, lever atau infeksi di alat kelamin atau panggul. Gairah seksnya pasti menurun. Tdak mungkin berhubungan seks dalam kondisi sakit. Yang dirasakan bukan kenikmatan, tapi sakit. Malah sebagian dokter menganjurkan untuk berhenti berhubungan seks demi kesehatan perempuan.
Mitos seks tidak saja terjadi di kalangan pria. Sebagian kaum wanita percaya, bahwa pria berbadan atletis akan kuat berhubungan seks dan alat vitalnya besar. Sementara Bambang menlelaskan, pria berbadan atletis malah sering mengalami ejakulasi dini. Seperti pembalap sepeda dan binaraga, otot di sekitar alat kelaminnya selalu tertekan dan mengeras, akibatnya terjadi penyempitan sirkulasi darah di sekiar kelamin. Ini menyulitkan terjadinya ereksi.
Pandangan bahwa pria berbadan atletis kuat berhubungan seks, bisa jadi karena olahraga dapat memicu produksi hormon hormon penting yang berkaitan dengan seks. Beberapa penelitian mengatakan, bahwa tingkat hormon testosteron bisa meningkat karena olahraga. Itu sebabnya, baik pria dan wanita yang sering berolahraga, penampilannya semakian sempurna. Bentuk badan menjadi indah, sehingga timbul kepercayaan diri yang tinggi dalam hubungan seks.
Bicara masalah alat vital, ukuran alat vital untuk orang Asia sekitar 8-15 cm. Tdak bisa dibesarkan. Pembesaran bisa dilakukan waktu masih kecil saat pertumbuhan. Setelah dewasa, alat kelamin tidak bisa dibesarkan lagi. Berarti pria berbadan atletis atau besar belum tentu alat vitalnya besar.
Malah, bisa terlihat kecil karena pertumbuhan kelamin tidak bisa mengimbangi pertumbuhan badan. Badan dan otot di sekitar kelamin membesar, sementara alat vital tidak membesar. Sebaliknya, orang kurus penisnya terlihat besar karena badannya kecil. (me/rit)

Rabu, 19 Agustus 2009

Intip Kualitas Seks Wanita Dari Gigi

Posted by Agus Fitra


Tertawalah karena tertawa itu sehat. Senyumlah, karena senyum itu membuat Anda jauh lebih menarik, selain itu ternyata tertawa dan senyum memiliki pesan tertentu bagi lawan jenis. Konon, kualitas seks kaum hawa ini dapat terbaca dari bentuk gigi yang nampak saat Anda tertawa maupun senyum.
Dalam sebuah buku jawa kuno bertajuk Bethaljemur Addamakna mengungkap kualitas seks yang dimiliki wanita dilihat dari bentuk giginya. Jadi jika Anda seorang wanita yang suka tertawa, Anda perlu hati-hati karena orang di hadapan Anda bisa jadi sedang membaca rahasia Anda.
Buku tersebut juga menguak kaitan senyum bentuk gigi seorang wanita dengan rahasia kualitas seksual yang dimilikinya. So bagaimana dengan gigi Anda? termasuk tipe wanita yang bagaimanakah Anda?
Gigi tampak jarang dan kecil
Wanita yang memiliki gigi kecil dan jarang-jarang ini biasanya memiliki perangai yang sangat buruk. Wanita ini paling suka menilai orang lain tapi ia tidak mau dirinya dinilai oleh orang lain. Buruknya lagi, wanita ini tidak pernah mau kalah di hadapan suaminya. Kualitas seks yang dimiliki wanita ini juga cenderung biasa-biasa saja, bahkan cenderung pasrah jika diajak berhubungan oleh pasangannya.
Gigi tampak sedang dan rata
Wanita bergigi seperti biasanya memiliki sifat yang baik hati dan suka menolong. Bahkan kebiasaannya selalu berusaha untuk membahagiakan pasangannya. Yang mengasyikkan lagi, wanita bergigi seperti ini, pandai bermain di atas ranjang. Bahkan kemampuannya patut diperhitungkan karena mampu main berjam-jam di ranjang. Tinggal bagaimana sang laki-laki mengimbangi permainan wanita bergigi rata ini.
Gigi tampak besar dan jarang-jarang
Tipe wanita seperti ini biasanya suka memfitnah dan selalu iri hati terhadap keberhasilan orang lain. Bahkan, kalau keinginannya tidak dituruti, ia sering kali marah-marah dan melakukan apa saja agar kemauannya itu terpenuhi. Pria yang yang mendapat istri bertipe seperti ini hendaknya berhati-hati, setidaknya harus sabar menyikapi segala kelakuannya. Apalagi menghadapi sifat manja yang dibuat-buat akan membuat kita semakin kesal. Sehingga kalau ada pria yang mendapat wanita bertipe gigi seperti ini, hendaknya mampu membimbing dan harus extra sabar menghadapi segala perbuatannya. Dalam permainan di ranjang tipe wanita seperti ini tak pernah mau mengalah pada pasangannya dan terbilang sangat agresif.
Gigi tampak maju ke depan
Tipe wanita ini macam-macam, kalau giginya kecil ia biasanya masih bisa ditoleransi, artinya tidak terlalu memeras suami. Namun, jika bentuk giginya besar-besar, laki-laki yang mendapat cinta dari wanita ini harus siap menerima segala caci maki yang kadang-kadang tidak mendasar. Wanita dengan bentuk gigi seperti ini biasanya mudah mengeluh dan tidak pernah menerima apa yang telah didapatkan. Tapi dalam urusan ranjang, wanita bertipe gigi seperti ini termasuk golongan wanita yang agresif.
Gigi gingsul
Jika wanita ini memiliki gingsulnya tepat pada pinggir gigi, tentu menambah kecantikan si wanita tersebut. Namun jika sebaliknya, gingsul bertempat di depan, maka akan mengganggu wajah si pemilik gigi tersebut. Tapi pada dasarnya wanita yang memiliki gigi gingsul ini enak diajak bicara. Pengetahuannya luas walaupun sikapnya agak kekanak-kanakan. Dalam urusan seks, wanita ini sangat pintar membahagiakan pasangannya. Wanita bertipe gigi seperti ini sangat mengetahui apa yang diinginkan oleh pasangannya.
Gigi tampak masuk ke dalam
Biasanya wanita yang memiliki gigi seperti ini, sangat pendiam. Mungkin lebih pas dikatakan pemalu. Sikapnya yang malu dan kurang terbuka, membuat banyak kaum pria keranjingan untuk membuka sifat dasarnya. Kalau ia berparas cantik, banyak pria yang akan berlomba mendapatkan gadis bergigi masuk ke dalam ini. Sayangnya dalam hal seks wanita bertipe gigi seperti ini agak pasif. Sehingga si pria harus pintar merangsang agar wanita ini menjadi aktif.
Gigi kecil dan rancak
Umumnya wanita bergigi kecil memiliki wajah imut-imut. Orang mengatakan baby face, artinya tampak muda terus walaupun usianya menginjak 40 lebih. Sifat wanita ini menyenangkan, dia bisa memberikan perhatian penuh terhadap pasangannya. Suka menolong dan baik bertutur kata. Jadi berbahagialah bagi pria yang mendapatkan wanita bergigi kecil dan rancak ini. Sebab hari-harinya selalu dipenuhi oleh keindahan. Apalagi jika diatas ranjang, wanita ini selalu dapat mengimbangi keinginan pasangannya. (bsb/rit)

Puasa Seks Turunkan Kualitas Sperma

Posted by Agus Fitra


Berpantang seks bisa meningkatkan kualitas sperma? Sebuah anggapan yang selama ini terlanjur diyakini sebagian pria. Sebenarnya 'puasa seks' atau tak melakukan aktifitas seks sama sekali bisa meningkatkan kualitas sperma dan membantu meningkatkan kehamilan adalah anggapan keliru.
Sebuah studi yang dilakukan ilmuwan Israel menyebutkan tidak melakukan aktivitas seks dalam jangka waktu lama justru akan mengurangi kualitas sperma, terutama jika mereka termasuk pria dengan jumlah sperma rendah.
Penelitian yang dilakukan di Soroka University Hospital ini meneliti sekitar 1800 sample sperma yang diambil dari 900 pria. Studi ini menyebutkan bahwa tidak melakukan hubungan seksual selama satu hari dinilai paling baik untuk kesehatan kualitas sperma pria.
"Beberapa pria beranggapan puasa seks atau tak melakukan hubungan seksual sama sekali selama berminggu-minggu adalah hal terbaik untuk kesehatan sperma. Sebuah anggapan keliru, karena tak melakukan seks selama dua hari akan lebih baik ketimbang berpantang seks selama berminggu-minggu," jelas Dr Eliyaho Levitas, ilmuwan yang mengepalai penelitian dan mempresentasikan hasil penelitiannya dalam sebuah konferensi kesuburan di Denmark .
Dr Levitas melakukan penelitian di klinik kesuburannya pada 900 responden yang mengalami kesulitan mendapatkan momongan. Ia mengelompokkan responden berdasarkan jumlah rendah dan normalnya sperma. Kemudian menganalisa kualitas sperma setelah sebelumnya meminta mereka untuk tidak berhubungan seksual sama sekali selama rentang waktu satu sampai 14 hari.
Berpantang seks selama dua hari atau lebih untuk pria dengan jumlah sperma rendah justru akan mengurangi pergerakan sperma (kelincahan sperma berenang menuju sel telur) dan ukuran acrosome index-nya yang menunjukkan kuantitas sperma menembus sel telur.
Sedangkan untuk pria dengan jumlah sperma normal, penurunan pergerakan (kelincahan) sperma menuju sel telur terjadi setelah berpantang seks selama 11 hari, dan ukuran acrosome index-nya menunjukkan penurunan ketitik terendah setelah lima hari 'absen' seks.
Selama ini banyak klinik-klinik kesuburan dan bank sprema yang merekomondasikan berpantang seks selama lima hari, namun Dr Levitas menyebutkan hal tersebut terlalu lama untuk sperma dengan kuantitas rendah.
Meskipun Dr Levitas tak melihat apakah penurunan pergerakan sperma dan acrosome index berpengaruh pada tingkat kehamilan, namun kedua faktor tersebut sangat berperan penting menentukan tingkat kesuburan.
Dalam pertemuan tahunan di European Society for Human Reproduction and Endocrinology, Dr Levitas mengatakan: "Saya tidak yakin apakah hal tersebut akan memicu masalah kesuburan, namun ada baiknya untuk pria dengan jumlah sperma rendah menghindari berpantang seks dalam waktu yang relatif lama. (bbc/rit)

Pria Gemuk Lebih Setia?

19 Agustus 2009
Posted By Agus Fitra


Sebuah riset di Jerman menyebutkan jika pria bertubuh gemuk cenderung lebih setia dibanding pria bertubuh lebih kurus, meskipun tak menutup kesempatan pria gemuk berselingkuh. Pasalnya pria bertubuh gemuk memilki kecenderungan suka menghindari seks beresiko.
Forsa, grup penggagas penelitian ini menuliskan dalam jurnal mereka jika pria dengan bobot tubuh 'normal' memiliki kecenderungan melakukan perselingkuhan dua kali lebih besar dibanding pria bertubuh gemuk.
Selain disebutkan kurang suka berselingkuh, pria bertumbuh tambur juga tercatat jarang mengunjungi rumah bordil (rumah pelacuran) ataupun berfantasi seks via saluran telepon seks.
Riset yang dilakukan pada sekitar seribu pria Jerman berusia 31 tahun sampai 69 tahun ini mencatat bahwa sekitar 23 persen pria berbadan 'normal' mengaku suka berselingkuh sementara 11 persen pria kategori gemuk mengaku setia dengan pasangannya. Dan sekitar 19 persen pria bertubuh 'agak gemuk' mengakui cenderung suka 'main' dibelakang pasangan mereka.
Kurangnya kesempatan berselingkuh bukanlah menjadi alasan utama pria bertubuh 'gemuk' tapi lebih karena mereka cenderung menghindari resiko seks yang selalu didapat dalam perselingkuhan. Pernyataan ini didukung Sascha Rusch, ahli kesehatan pria, yang menyebutkan pria bertubuh gemuk memang cenderung kurang aktif secara seksual dan jarang sekali terlibat petualangan seksual, jika dibanding pria berukuran lebih ramping. (ananova/rita)

Berhubungan Seks Saat Hamil


19 Agustus 2009
Posted By Agus Fitra


Kehamilan adalah masa dengan banyak perubahan bagi sepasang suami-istri, tak terkecuali dengan hubungan seksual. Pada masa ini Anda dan pasangan mungkin mengalami emosi dan perasaan berbeda pada masa-masa itu, bahkan tak jarang menjadi labil sehingga komunikasi merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan sejak masa itu mulai.
Berhubungan seks di masa kehamilan memicu banyak pertanyaan di baliknya, meskipun secara medis berhubungan seks selama hamil bukan hal yang keliru, namun tak ada salahnya mencermati beberapa informasi bersenggama di masa kehamilan.
Bersenggama, penetrasi serta orgasme merupakan hal yang benar-benar aman sepanjang ibu hamil dalam konsidi kesehatan baik, mengingat janin dilengkapi dengan pelindung yang berupa cairan amniotik (air ketuban).
Seorang wanita sehat dengan kehamilan normal bisa terus berhubungan seks sampai usia kandungannya mencapai sembilan bulan tanpa perlu takut melukai diri sendiri ataupun janinnya.
Mungkin dokter atau bidan Anda akan memberikan panduan dasar agar bersenggama semakin nyaman tanpa terhalang kehamilan, selain memberikan batasan-batasan serta larangan selama periode tertantu, terutama jika si ibu hamil pernah mengalami:
- Pernah mengalami keguguran
- Pernah mengalami kelahiran dini
- Infeksi dari masing-masing pasangan
- Kehadiran janin lipat ganda
- Pendarahan selama hubungan tubuh
- Terasa sakit selama hubungan badan
- Pecahnya air ketuban atau kebocoran cairan dari vagina
Selama trimester pertama, banyak wanita mengalami gejala fisik seperti mual, muntah, dan kepenatan yang mungkin mempengaruhi hasrat mereka untuk berhubungan seks.
Frekuensi buang air kecil sudah menjadi sebuah rutinitas dan beberapa wanita yakin berhubungan seks akan memperburuk kondisi tersebut. Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, melakukan hubungan seks dengan suami menjadi sebuah 'momok' bagi Anda, bahkan menjadi hal yang tak menggairahkan dibanding pra-kehamilan. Kelembutan payudara mulai terasa pada trimester pertama dan berlanjut sepanjang kehamilan.
Pada beberapa kasus kehamilan, beberapa wanita merasa tak nyaman dengan perangsangan payudaranya, sedang yang lainnya merasakan hal tersebut sangat nikmat. Kehamilan bisa menjadi saat di mana Anda dan pasangan bisa mencoba posisi dan bentuk keintiman yang berbeda untuk mencapai kepuasan tanpa harus terhalang dengan perubahan bentuk badan. Jenis aktivitas intim (mencium, memeluk dan membelai, masturbasi, oral seks) akan sangat menyenangkan saat masa kehamilan.
Banyak ketidaknyamanan di awal kehamilan akan berakhir selama trimester kedua. Kebanyakan wanita mengalami peningkatan energi dan kenaikan nafsu seksual saat rasa tak nyaman tersebut mulai berkurang. Selama trimester kedua ibu yang penuh harap mulai merasa lebih bisa menjadi diri sendiri, vagina jadi terasa lebih penuh dan kuantitas pelumas vagina bertambah sewaktu posisi bayi mulai turun merendah di panggul. Banyak wanita mengatakan mereka lebih mudah terangsang dan lebih responsif secara seksual selama periode ini.
Perut yang membesar saat kehamilan membuat hubungan seksual menjadi tak nyaman. Banyak pasangan menemukan posisi berbaring bersampingan, saling berhadapan atau masuk dari posisi belakang mengatakan lebih merasa nyaman. Jika Anda merasa tertekan selama bersenggama, ada baiknya menghindari penetrasi terlalu mendalam. Bantuan bantal atau pelumas tambahan mungkin dapat mengurangi rasa tak nyaman. Bersenggama dengan posisi wanita di atas biasanya menghasilkan penetrasi yang lebih mendalam, walaupun lebih memungkinkan pihak wanita yang mengontrol kedalaman penetrasi.
Perangsangan pada payudara mungkin akan membuat colostrums (cairan kekuning-kuningan yang bening) keluar, namun tak perlu khawatir karena cairan tersebut adalah hal wajar dan tak berbahaya, meskipun untuk beberapa pasangan terasa tidak menyenangkan.
Beberapa wanita lebih suka menghindari orgasme karena kontraksi yang menyertai membuat terasa tak nyaman, padahal orgasme bukanlah hal yang berbahaya.
Pengertian, kehangatan, dan dukungan sangat dibutuhkan kedua belah pihak selama minggu-minggu terakhir kehamilan saat tekanan bertambah dan hubungan seksual juga mungkin terasa mulai melelahkan atau tak nyaman.
Jika dokter Anda menyarankan untuk menghindari penetrasi, seks oral atau onani mungkin menjadi pilihan yang dapat diterima. Namun pasangan Anda sebaiknya tidak terlalu jauh berpenetrasi ke dalam vagina selama seks oral karena bisa mengancam kehidupan emboli udara.
Anda dan pasangan akan mengalami banyak perasaan unik selama masa kehamilan. Komunikasi terbuka dan ekspresi seksual selama masa ini bisa membuat Anda dan pasangan semakin dekat dan semakin saling mengenal. Jangan segan membicarakan keluhan atau pertanyaan bersengama pada masa kehamilan kepada dokter Anda. (mckinley/erl)

15 Istilah Seks yang Patut Diketahui

19 Agustus 209
Posted By Agus Fitra



Pernahkan saat hang out dengan teman-teman dan membahas tentang masalah seputar seks dan pola bercinta, anda tak mengetahui apa yang mereka bicarakan atau merasa tak familiar dengan istilah yang mereka lontarkan? Bahkan mungkin saat anda ngobrol dengan kekasih dan dia meminta sesuatu dengan istilah seks yang terasa asing bagi anda. Mau bertanya tapi malu ditertawain dan dibilang telmi? So, don't worry, berikut ini ada beberapa istilah seks yang patut anda ketahui.
1. Anilingus
Istilah ini berhubungan dengan oral sex di seputar anus. Namun tetap harus anda ingat anilingus sangat beresiko, karena berhubungan seks melalui anus sangat rentan terhadap bakteri dan mudah menyebarkan infeksi.
2. Barebacking
Barebacking melibatkan sexual penetration tanpa menggunakan alat pengaman (kondom). Istilah ini biasanya berhubungan dengan hubungan seks anal dan vaginal seks.
3. BDSM
BDSM adalah acronim dari Bondage and Discipline, Sadism and Masochism. Istilah ini berkaitan dengan penggabungan praktek seksual yang melibatkan rasa sakit dan unsur-unsur kekerasan saat berhubungan seks, melukai pasangan atau diri sendiri untuk mencapai kepuasan saat berhubungan seks.
4. Bukkake
Bukkake berhubungan dengan "facial," istilah ini berkait dengan ejakulasi pada wajah wanita. Bukkake merupakan tindakan dimana pria berejakulasi di wajah pasangannya, aksi seperti ini banyak kita jumpai di film-film blue produksi Jepang.
5. Dental dam
Istilah ini biasanya sering kita jumpai pada oral seks wanita, sebuah dental dam biasanya terbuat dari sheer latex dan digunakan sebagai sebuah pelindung seks cunnilingus. Cunnilingus ialah memberikan perangsangan pada alat kelamin wanita dengan menggunakan lidah pada Miss. V.
6. Dirty Sanchez
Istilah yang merujuk pada praktek seks yang jarang sekali bisa membuat seseorang berselera untuk melakukannya.
1. berhubungan seks dimana seorang wanita mengoral organ seks pasangannya setelah terlebih dahulu melakukan anal seks.
2. Melap Mr. P atau tangan anda dengan 'miliiknya' setelah sebelumnya dimasukkan di anusnya. Seperti halnya anilingus, Dirty Sanchez beresiko tinggi dan dengan mudah menyebarkan infeksi karena bakteri yang terdapat di anus.
7. Edgeplay
Edgeplay, sesuatu yang diasumsikan sebagi sebuah perilaku seksual yang berbahaya dan beresiko.
8. Felching
Felching yaitu ejakulasi secara tiba-tiba ke anus wanita dan menghisap dan menjilat air mani yang keluar.
9. Frottage
Sebuah istilah yang mewakili perilaku seksual yang lebih halus dibanding perilaku seksual sebelumnya. Frottage merujuk pada sebuah gerakan saling menggosok untuk meraih kenimatan seksual tanpa sekalipun melakukan penetrasi. Frottage juga disebut dry humping.
10. Pearl necklace
Istilah yang diberikan saat seorang pria berejakulasi disekitar atau didekat leher wanita dan membentuknya menyerupai kalung mutiara pearl necklace.
11. Pudendum (pudenda)
Istilah yang digunakan untuk menyebut organ genital luar wanita: vulva
12. Queef
Queef berhubungan dengan kentut pada vagina. Kadang, saat Mr. P menjelajah keluar masuk Ms V secara berkala, udara akan terjebak dalam dinding Ms. V yang memicu udara keluar, bisanya dikenal dengan kentut. Tak seperti model anal seks, Queef tak menyebabkan bau, dan tidak terlalu beresiko menyebarkan bakteri.
13. Shrimping
Tak semua orang menyukai atau menyertakan gaya bercinta model ini, shrimping, merujuk pada tindakan menghisap dan menjilat jari-jari kaki pasangan sebelum atau sesudah berhubungan seks. Memang tak semua pasangan menyukai hal ini, namun wanita menyukai kaki mereka disentuh, dipijat, bahkan dihisap ataupun dijilat. Beranggapan bahwa kaki mereka benar-benar bersih, para wanita mengaku jika mereka menyukai pasangan mereka lebih memperhatikan telapak kaki, tumit maupun jari-jari kaki mereka, menggelitiknya dan membuatnya kegirangan, karena rasa sensitif pada jari-jari dan telapak kaki.
14. Smegma
Substansi yang menyerupai dadih berwarna putih yang keluar melalui kelenjar sebaceous pada Mr. P yang terkumpul dibawah kulup zakar penis pria yang tak sunat. Sedikit sekali jumlah dari susbtasi tersebut yang berguna untuk penis, biasanya substansi ini terdapat pada Mr. P yang jarang dibersihkan.
15. Snowballing
Seringkali seks oral disebut sebagai bagian proses foreplay. Dimana melibatkan alat kelamin dan mulut. Seks oral bagi wanita disebut dengan cunnilingus. Cunnilingus ialah memberikan perangsangan pada alat kelamin wanita dengan menggunakan lidah pada Ms. V. Sementara seks oral bagi pria disebut dengan fellatio. Fellatio adalah memberikan perangsangan pad Mr.P dengan cara diisap, dijilat dan dicium.
Snowballing, sebuah istilah dimana wanita melakukan fellatio pada pria dan dia berejakulasi, wanita akan menjaga cairan yang keluar saat ejakulasi dalam mulutnya dan mulai menciumnya. Saat berciuman, cairan akan saling berpindah dari mulut wanita ke pria, sampai salah satu menelan cairan tersebut. (askmen/rita)

10 Mitos Saat Berhubungan Intim

19 Agustus 2009
Posted by Agus Fitra



Meskipun terdengar tidak mungkin, banyak orang meyakini mitos seksual tertentu dan mempercayainya selama bertahun-tahun. Berikut penjelasan ketidakbenaran dari mitos tersebut dan apa yang sebenarnya terjadi ketika melakukan hubungan intim.

Mitos 1: Wanita tidak akan hamil jika hubungan intim selagi menstruasi.

Fakta: Kemungkinan hamil memang kecil, tetapi anda perlu memahami bahwa hanya ada 24 jam dalam satu bulan dimana seorang wanita dapat hamil. Masalahnya terletak pada menghitung dimana hari tersebut. Karena sperma dapat hidup di dalam wanita selama 5 hari, tidak menutup kemungkinan hamil ketika ia tengah menstruasi.

Mitos 2: Hanya wanita yang mengalami orgasme berkali-kali.

Fakta: Meskipun sekitar 30% wanita mengalami orgasme berkali-kali, hanya 10 % mengalaminya secara teratur. Dan sebaliknya dari keyakinan umum dimana beberapa pria dapat dengan jelas mengalami orgasme berkali-kali tanpa kehilangan ereksi. Walaupun lebih umum terjadi pada remaja pria.

Mitos 3: Mengangkatnya menjelang orgasme saat tak memakai kondom, wanita tidak akan hamil.

Fakta: Tidak hanya memiliki kemungkinan besar ia hamil, anda juga memiliki peluang besar terjangkit penyakit kelamin. Bahkan sebelum ejakulasi, penis biasanya mengeluarkan mani yang mengandung ribuan sperma yang dapat menyebabkan hamil.

Mitos 4: Masturbasi membuat penis lebih besar.

Fakta: Meskipun ini terasa mengasyikan untuk mendapatkan kesenangan sendiri, kemungkinan penis menjadi lebih besar adalah tidak benar.

Mitos 5: Makanan dapat merubah rasa mani.

Fakta: Tidak ada bukti ilmiah yang membuktikan hal ini. Beberapa yakin menghentikan konsumsi dan menghindari produk sehari-hari seperti kembang kol, brokoli dan asparagus dapat meningkatkan rasa sementara lainya meyakini bahwa pembatasan makan yang banyak mengandung bawang putih juga memiliki rasa tersendiri. Begitu juga merokok dan minum diyakini mempengaruhi rasa mani.

Mitos 6: Wanita lebih suka pria berpenis besar.

Fakta: Ini tidak semuanya benar. Beberapa wanita mungkin menyukai pria dengan penis besar, tetapi sebagian besar wanita juga memiliki pasangan dengan ukuran penis normal. Rata-rata ukuran penis antara 5 dan 6 inch dalam kondisi ereksi.

Mitos 7: Tidak ada G-spot.

Fakta: Meskipun ada beberapa ahli bertahan mengatakan G-spot tidak lebih dari sekedar mitos, banyak wanita dan pria mengangapnya berbeda. G-spot merupakan tempat yang berada kira-kira dua inch di dalam dinding vagina depan.

Mitos 8: Wanita tidak suka memberi seks oral.

Fakta: Lebih banyak wanita dibanding pria mengakui menikmati memberikan seks oral pada pasangannya. Banyak wanita menikmati aktivitas ini pada kebaikan dari seks oral itu sendiri.

Mitos 9: Beberapa wanita tidak memiliki klitoris.

Fakta: Tanpa terkecuali, setiap wanita memiliki klitoris hanya berbeda dari ukuran, beberapa klitoris sangat kecil dan mungkin yang lain sangat besar. Beberapa lebih sensitif dibanding yang lain.

Mitos 10: Jika pasangan tidak orgasme, ia tidak menikmati hubungan intim.

Fakta: Percaya atau tidak, hanya sekitar setengah dari seluruh wanita mengalami orgasme dalam hubungan intim mereka. Kebanyakan wanita memerlukan rangsangan klitoris untuk mencapai orgasme apakah hal ini terjadi selama hubungan intim atau tidak. Tetapi banyak wanita menikmati seks sekalipun mereka tidak selalu mencapai klimaks. (KP/tutut)

Cara Mudah Wanita Mencapai Orgasme

19 Agustus 2009
Posted By Agus Fitra


Di Dunia ini ternyata ada banyak wanita yang sulit mencapai orgasme. Artinya dia sama sekali tidak pernah mengalami kenikmatan seks. Banya k teori-teori atau konsep dari beberapa ahli terapi seks yang dikemukakan agar wanita dapat mencapai orgasme semudah pria mencapainya.

Memang usaha para pakar terapi seks tidak bisa dipandang sebelah mata. Tetapi pria dan wanita sangatlah berbeda. Wanita memiliki banyak titik rangsang di tubuhnya yang perlu mendapatkan sentuhan atau rangsangan. Sedangkan pria dengan hanya melihat gambar-gambar erotis saja sudah dapat meningkatkan libidonya.

Ada dua faktor yang menyebabkan seorang wanita tidak dapat menikmati hubungan seks sampai klimaks. Pertama karena faktor fisik dan kedua karena faktor emosional. Kedua faktor ini sangat berkait dan berhubungan erat. Frustasi fisik dan emosional yang tidak terkendali berakibat tidak mampu menikmati seks dengan santai. Meski mereka merasakan adanya rangsangan kelembutan dan kehangatan dalam berhubungan seks, namun mereka tidak dapat merasakan kenikmatan dan kepuasan secara fisik. Perasaan-perasaan itu membuat banyak wanita merasa malu dan tertekan. Hingga mereka merasa perlu mencari penyebab mengapa hal ini bisa terjadi.

Banyak ahli mengatakan bahwa wanita yang tidak bisa mencapai atau sulit orgasme saat berhubungan seks adalah wanita yang hidup atau dibesarkan dalam lingkungan yang berkeyakinan bahwa seks itu tabu, kotor dan tidak baik untuk dilakukan. Selain itu juga disebabkan oleh kurangnya pendidikan seks yang diberikan oleh orang tua ketika masih kecil, atau bisa juga disebabkan oleh faktor lingkungan

Pernah ada seorang ibu rumah tangga yang mengeluh pada seorang pakar terapi seks. Dia mengungkapkan selama berhubungan intim dengan pasangannya kesulitan bahkan tidak bisa mencapi orgasme. Tentu saja hal ini sangat mengelisahkannya. Dia menuduh suaminya tidak berpengalaman dalam hal seks. Hingga untuk mencapai kepuasan dia melalukan masturbasi.

Kasus seperti diatas sebenarnya banyak dialami oleh wanita. Solusinya pun sebenarnya dapat diatasi oleh wanta itu sendiri. Seharusnya selain ikut dengan perasaan pasangan, si penderita (wanita yang kesulitan orgasme) harus peduli dengan perasaannya sendiri. Komunikasi harus dibuka selebar-lebarnya. cari pemecahannya. Sebelum melakukan aktivitas seksual, tak perlu sungkan untuk meminta dan mendiskusikan bagian-bagian tubuh mana yang perlu dan mudah untuk diranngsang. Pemanasan atau foreplay harus dilakukan lebih lama untuk menemukan titik rangsang yang tepat. Dan juga seorang wanita harus dapat memfokuskan sensasinya sendiri untuk mencapai kepuasan seksual.

Sumber : Tabloid Hot

REMAJA DAN HUBUNGAN SEKSUAL PRANIKAH

19 Agustus 2009
Posted By Agus Fitra


Remaja kota kini semakin berani melakukan hubungan seksual pranikah. Nampaknya hal itu berkaitan dengan hasil sebuah penelitian, 10 - 12% remaja di Jakarta pengetahuan seksnya sangat kurang. Ini mengisyaratkan pendidikan seks bagi anak dan remaja secara intensif terutama di rumah dan di sekolah, makin penting.

Pengetahuan yang setengah-setengah justru lebih berbahaya ketimbang tidak tahu sama sekali. Kata-kata bijak ini nampaknya juga berlaku bagi para remaja tentang pengetahuan seks kendati dalam hal ini ketidaktahuan bukan berarti lebih tidak berbahaya. Data yang dikumpulkan dr. Boyke Dian Nugraha, DSOG, ahli kebidanan dan penyakit kandungan pada RS Dharmais, menunjukkan 16 - 20% dari remaja yang berkonsultasi kepadanya telah melakukan hubungan seks pranikah. Dalam catatannya jumlah kasus itu cenderung naik; awal tahun 1980-an angka itu berkisar 5 - 10%.

Sementara itu Dra. Yulia S. Singgih Gunarsa, psikolog dan konselor di sebuah sekolah swasta di Jakarta, juga melihat fenomena banyaknya pasangan remaja yang berhubungan dengan calo jasa pengguguran kandungan di Jakarta Pusat dan penggunaan obat-obat pencegah kehamilan.

Data tersebut mungkin tidak mewakili kenyataan sebenarnya, yang bisa menunjukkan angka lebih tinggi atau lebih rendah. Namun setidaknya kasus hubungan seksual pranikah itu ada hubungannya dengan hasil suatu penelitian para dokter di Jakarta. Seperti dikutip Boyke, 10 - 12% remaja di Jakarta pengetahuan seksnya sangat kurang.

Dalam kaitan dengan hubungan seksual, bisa diambil contoh ada remaja yang berpendapat, kalau hanya sekali bersetubuh, tidak bakal terjadi kehamilan. Atau, meloncat-loncat atau mandi sampai bersih segera setelah melakukan hubungan seksual bisa mencegah kehamilan.

Pengetahuan seks yang hanya setengah-setengah tidak hanya mendorong remaja untuk mencoba-coba, tapi juga bisa menimbulkan salah persepsi. Misalnya saja, berciuman atau berenang di kolam renang yang "tercemar" sperma bisa mengakibatkan kehamilan, mimpi basah dikira mengidap penyakit kotor, kecil hati gara-gara ukuran penis kecil, sering melakukan onani bisa menimbulkan impotensi.

Beberapa akibat yang tentunya memprihatinkan ialah terjadinya pengguguran kandungan dengan berbagai risikonya, perceraian pasangan keluarga muda, atau terjangkitnya penyakit menular seksual, termasuk HIV yang kini sudah mendekam di tubuh ratusan orang di Indonesia. Bandingkan dengan temuan Marlene M. Maheu, Ph.D., psikolog yang berpraktek di Kalifornia, AS, bahwa setiap tahun terdapat 1 dari 18 gadis remaja Amerika Serikat hamil sebelum nikah dan 1 dari 5 pasien AIDS tertular HIV pada usia remaja.

Dibentak ortu
Melihat kenyataan itu, pendidikan seks secara intensif sejak dini hingga masa remaja tidak bisa ditawar-tawar lagi. Apalagi mengingat, "Sebagian besar penularan AIDS terjadi melalui hubungan seksual," tegas Boyke yang juga pengasuh rubrik konsultasi seks di majalah dan radio. Kalau tidak, mereka yang kini remaja tidak bisa berbuat banyak saat memasuki usia produktif di abad XXI mendatang.

Seperti dikutip Boyke, survai oleh WHO tentang pendidikan seks membuktikan, pendidikan seks bisa mengurangi atau mencegah perilaku hubungan seks sembarangan, yang berarti pula mengurangi tertularnya penyakit-penyakit akibat hubungan seks bebas.

Disebutkan pula, pendidikan seks yang benar harus memasukkan unsur-unsur hak azasi manusia. Juga nilai-nilai kultur dan agama diikutsertakan di dalamnya sehingga akan merupakan pendidikan akhlak dan moral juga. Dengan itu diharapkan angka perceraian yang berdampak kurang baik terhadap anak-anak pun dapat dikurangi.

Hanya yang jadi soal hingga kini, "Pendidikan seks di Indonesia masih mengundang kontroversi. Masih banyak anggota masyarakat yang belum menyetujui pendidikan seks di rumah maupun di sekolah," tutur dr. Gerard Paat, kolsultan keluarga RS Sint Carolus.

Sekalipun untuk tujuan pendidikan, anggapan tabu untuk berbicara soal seks masih menancap dalam benak sebagian masyarakat. Akibatnya, anak-anak yang berangkat remaja jarang yang mendapat bekal pengetahuan seks yang cukup dari ortu (orang tua). Padahal tidak jarang para remaja sendiri yang berinisiatif bertanya, tapi justru sering disambut dengan "kemarahan" ortu. "Boro-boro mau ngejelasin soal seks, baru nanya sedikit aja, nyokap (ibu) sudah mbentak, 'Eh itu tabu, jangan diomongin!'" aku seorang remaja putri.

Bahkan anak-anak yang kedua orang tuanya bekerja rata-rata kehilangan panutan. "Orang tua yang mestinya menjadi tokoh panutan utama, justru kurang berperan karena kesibukan mereka sendiri," kata dr. Paat, yang sejak akhir tahun 1960-an memberikan penyuluhan seks di sekolah dan luar sekolah.

Film, buku, dan motel
Dampaknya tentu bisa ke mana-mana. Antara lain dalam memilih konsumsi tontonan di TV yang masih berat dengan tayangan film barat dengan budaya dan gaya hidup yang berbeda. Kehidupan dunia barat yang digambarkan dalam film ataupun video, menurut Boyke, sering kali menunjukkan kehidupan seks bebas di kalangan remaja. Tayangan serial macam Beverly Hills atau Bay Watch, Boyke menyebut contoh, dengan bintang-bintang molek dan tampan itu mudah sekali merasuk ke dalam benak remaja. Sehingga mereka bisa amat mudah meniru gaya hidup muda-mudi dalam film itu.

"Justru ketika informasi seperti itu tidak bisa kita hindari, peranan orang tua untuk memberikan pengertian yang benar pada anak-anak menjadi penting," tutur Boyke.

Minimnya pengetahuan seks masih ditambah lagi dengan mudahnya mendapatkan prasarana untuk melakukan seks bebas seperti di motel, cottage, vila; alat kontrasepsi; lebih mudanya rata-rata gadis mendapatkan haid (9 - 11 th); serta tertundanya usia perkawinan. Semua itu juga faktor yang ikut mempengaruhi remaja melakukan kegiatan seks bebas dan kumpul kebo.

Celakanya, "Remaja yang sudah terbiasa mengadakan hubungan seksual akan sulit menghentikannya," jelas Paat. Itu bukan semata-mata karena faktor ketagihan, tapi terutama akibat timbulnya persepsi bahwa melakukan hubungan seksual sudah merupakan hal biasa.

Kalau itu sampai terjadi, ortu harus ikut bertanggung jawab. "Orang tualah yang seharusnya pertama-tama memberikan pengetahuan seks bagi anak-anaknya. Informasi seks dari teman, film, atau buku, yang hanya setengah-setengah tanpa pengarahan, mudah menjerumuskan. Apalagi kalau si anak tidak tahu risiko melakukan hubungan seksual pranikah," kata Boyke.

Menurut Paat, pendidikan seks pasif, karena tanpa komunikasi dua arah semacam itu, sudah bisa mempengaruhi sikap serta perilaku seseorang. "Dalam pendidikan seks anak tidak cukup hanya melihat dan mendengar sekali-dua kali, tapi harus dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan," katanya. Sebab itu, pendidikan seks hendaknya menjadi bagian penting dalam pendidikan di sekolah. Orang tua dan pendidik wajib meluruskan informasi yang tidak benar disertai penjelasan risiko perilaku seks yang salah.

Namun, pendidikan seks di sekolah mestinya hanya pelengkap pendidikan seks di rumah. Bukan justru menjadi yang utama seperti terjadi selama ini, kendati pendidikan seks di sekolah, menurut beberapa pengamat tadi, masih belum optimal.

Pacaran jangan dilarang
Pemberian pengetahuan seks mesti di rumah dilakukan sejak dini dan dimulai dengan perilaku keseharian anak-anak. Ketika masih anak-anak misalnya, berikan pengertian kepada mereka agar tidak ke luar dari kamar mandi sambil telanjang, menutup pintu kamar mandi ketika sedang mandi, mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk kamar ortu.

Ketika sudah menginjak bangku SD, remaja putri khususnya, mesti sudah dipersiapkan menghadapi masa akil balik. Pada usia sekitar 14 tahun, remaja putri maupun putra rata-rata mulai ingin tahu segala sesuatu tentang lawan jenisnya. "Ini merupakan proses pendewasaan diri, dan tak bisa dicegah," tegas Boyke. Di sinilah ortu mesti mulai lebih sering mengadakan pendekatan dan memasukkan nilai-nilai moral kepada anak.

Pada saat mereka mulai berpacaran di usia yang sudah cukup, kata Boyke, tak perlu dilarang-larang. Berpacaran merupakan latihan pendewasaan dan pematangan emosi. Dengan berpacaran mereka bisa merasakan rasa rindu atau rasa memiliki, dan berlatih bagaimana harus ber-sharing dengan pasangan. Pada masa ini orang tua remaja putri hendaknya berperan menjadi teman berdiskusi sambil meneliti siapa pacarnya itu.

Dalam hal ini dibutuhkan komunikasi lebih terbuka antara ortu-anak. Melalui komunikasi, yang acap kali banyak diabaikan peranannya, ortu dapat memasukkan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Misalnya, batas mereka boleh bermesraan dan apa konsekuensinya kalau batas itu dilanggar. Kepercayaan dari ortu akan membuat mereka lebih bertanggung jawab.

Berpacaran secara sembunyi-sembunyi akibat tidak diberi kepercayaan justru tidak menguntungkan. "Ingat, kasus-kasus kehamilan pranikah umumnya dilakukan oleh mereka yang back street," kata Boyke. "Mungkin juga akibat hubungan dengan orang tua kurang akrab atau orang tua terlalu kaku."

Dr. Paat maupun dr. Boyke menyatakan, penjelasan mengenai risiko melakukan hubungan seksual pranikah perlu ditekankan. Umpamanya, kehamilan, kemungkinan terinfeksi HIV atau tertular penyakit kelamin kalau bergonta-ganti pasangan. Bila terjadi kehamilan dan kandungan terpaksa digugurkan, mereka menghadapi kemungkinan perdarahan, infeksi, kemandulan, bahkan kematian. Belum lagi stres atau rasa berdosa yang bakal dihadapi si anak. Juga diingatkan, dengan anak yang mereka lahirkan di luar nikah, mereka juga yang mesti bertanggungjawab sebagai ayah dan ibunya. Jangan lupa pula, "Jagalah agar jiwa mereka tidak banyak terganggu, apalagi selama mereka masih belum dewasa, masih harus sekolah, dan lain-lain," tambah Yulia.

Kapan saja, di mana saja
Penjelasan yang baik mampu membuka mata mereka betapa melakukan hubungan seksual pranikah itu tidak ada untungnya. Ini misalnya terbukti ketika dr. Boyke membagikan kuesioner kepada peserta seminar remaja. Jawaban mereka sebelum dan sesudah mendengarkan ceramah bertolak belakang. Sebelum seminar, mereka rata-rata menyetujui hubungan seksual sebelum nikah. Tapi sesudahnya, 90% peserta menyatakan tidak setuju. Juga terungkap, mereka setuju adanya pendidikan seks, hanya tidak tahu harus ke mana memperolehnya.

Penyampaian materi pendidikan seks di rumah sebaiknya dilakukan kedua orang tua. "Sebelum usia 10 tahun pendidikan bisa diberikan secara bergantian, tapi umumnya ibu yang lebih berperan," kata Paat. Menjelang akil balik, saat sudah terjadi proses diferensiasi jenis kelamin dan mulai muncul rasa malu (pada wanita mengalami haid, pertumbuhan payudara, dan pada laki-laki mengalami mimpi basah dan perubahan suara), sebaiknya ibu memberi penjelasan kepada anak perempuan dan ayah kepada anak laki-laki. "Sekali waktu boleh diadakan komunikasi silang. Misalnya, kepada anak perempuannya seorang ayah dapat berdiskusi bagaimana perasaan-perasaan pria bila jatuh cinta, atau sebaliknya kepada anak laki-lakinya, ibu bisa mengungkapkan bagaimana perasaan seorang wanita bila didekati pria."

Menjelaskan tentang seks juga tidak perlu secara eksklusif. Itu bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Saat sedang sibuk memasak, misalnya, tiba-tiba si anak bertanya tentang kehamilan. Sang ibu tidak perlu menangguhkan jawaban atau menjanjikan jawaban akan diberikan panjang lebar di kamar, tapi bisa langsung saat itu juga. Tindakan eksklusif, menurut Paat, malah membuat si anak bisa berkesimpulan, seks merupakan sesuatu yang luar biasa dan harus dirahasiakan. Padahal pertanyaan seperti itu lumrah dan merupakan bagian dari kehidupannya.

"Kalau anak kita sama sekali tidak pernah bertanya soal seks, jangan dikira pasti beres. Coba pancinglah dengan buku," jelas Paat. "Keterangan dalam buku yang kurang jelas bisa didiskusikan dengan orang tua," tambah Boyke.

Di RT pun bisa
Pendidikan seks di sekolah, demikian Yulia dan Paat, hendaknya tidak terpisah dari pendidikan pada umumnya, dan bersifat terpadu. Ia bisa dimasukkan ke dalam pelajaran ilmu biologi, kesehatan, moral dan etika secara bertahap dan terus menerus. Mereka juga mensyaratkan penekanan pada pendidikan moral, meski tidak perlu sedetail pendidikan agama, agar pendidikan seks diterima murid sebagai suatu ilmu yang tidak untuk dipraktekkan sebelum waktunya.

Sekali waktu penyuluhan seks juga perlu diadakan. Misalnya, soal menghadapi masa haid dan mimpi basah bisa diberikan kepada anak kelas VI SD, proses terjadinya bayi (spermatozoa bertemu dengan sel telur) mulai diberikan kepada murid SLTP. Selanjutnya masalah kebebasan seks, alat kontrasepsi sampai hubungan seks (bukan tekniknya) diberikan kepada anak SLTA.

Menurut Yulia, penjelasan tentang program pendidikan seks yang hendak disampaikan kepada murid perlu juga diketahui orang tua murid. Maksudnya, agar mereka bisa memberi jawaban dan tidak terkejut bila tiba-tiba si anak atau remaja bertanya soal seks kepada mereka. "Karena, kadang-kadang ada anak yang dengan begitu bangga bercerita tentang pengetahuan seks yang baru diberikan di sekolah," tutur Yulia.

Dr. Paat dan dr. Boyke saling berbeda pendapat dalam soal penyampaian informasi tentang alat kontrasepsi. "Alat kontrasepsi macam kondom bukan rahasia lagi, karena dapat dibeli di mana-mana. Yang penting, mereka diberi penjelasan bahwa pemakaian sebelum menikah merupakan pelanggaran nilai-nilai moral dan agama," kata Paat. Sedangkan Boyke kurang setuju memperkenalkan pemakaiannya kepada remaja, karena khawatir disalahgunakan.

Lebih tepat, kata Paat, kalau tema penyuluhan didasarkan pada pendekatan pemecahan masalah (problem solving approach), yakni penyuluhan disertai kesempatan berkonsultasi dengan guru, konsultan psikologi di sekolah, atau guru agama. Pasalnya, masalah yang dihadapi setiap murid berbeda-beda.

Dalam hal ini Dra. Yulia menganggap penting peran guru bimbingan dan penyuluhan (BP). Guru-guru ini tak cuma sebagai guru BP, tapi juga mesti tahu soal pendidikan seks. "Kadang-kadang murid segan bertanya kepada orang tua. Atau, pernah bertanya malah dimarahi bapak atau ibunya," jelas Yulia. Dengan adanya kesempatan berkonsultasi, si anak bisa mengutarakan masalah pribadinya.

Selain di sekolah, "Di tingkat RT pun sebetulnya bisa sekali waktu diselenggarakan ceramah tentang seks bagi para orang tua atau remaja dengan bantuan dokter Puskesmas untuk mengisi kekosongan itu," kata Boyke.

Usul itu boleh juga. Bagaimanapun pendidikan seks bukan semata-mata tanggung jawab orang tua dan pendidik, tetapi juga masyarakat. (Nanny Selamihardja/I Gede Agung Yudana)

Jumat, 06 Maret 2009

HAL - HAL YANG MEMPENGARUHI TIMBULNYA KENAKALAN REMAJA

Kenakalan remaja dapat ditimbulkan oleh beberapa hal, sebagian di antaranya adalah:

  1. PENGARUH KAWAN SEPERMAINAN
    Di kalangan remaja, memiliki banyak kawan adalah merupakan satu bentuk prestasi tersendiri. Makin banyak kawan, makin tinggi nilai mereka di mata teman-temannya. Apalagi mereka dapat memiliki teman dari kalangan terbatas. Misalnya, anak orang yang paling kaya di kota itu, anak pejabat pemerintah setempat bahkan mungkin pusat atau pun anak orang terpandang lainnya. Di jaman sekarang, pengaruh kawan bermain ini bukan hanya membanggakan si remaja saja tetapi bahkan juga pada orangtuanya. Orangtua juga senang dan bangga kalau anaknya mempunyai teman bergaul dari kalangan tertentu tersebut. Padahal, kebanggaan ini adalah semu sifatnya. Malah kalau tidak dapat dikendalikan, pergaulan itu akan menimbulkan kekecewaan nantinya. Sebab kawan dari kalangan tertentu pasti juga mempunyai gaya hidup yang tertentu pula. Apabila si anak akan berusaha mengikuti tetapi tidak mempunyai modal ataupun orangtua tidak mampu memenuhinya maka anak akan menjadi frustrasi. Apabila timbul frustrasi, maka remaja kemudian akan melarikan rasa kekecewaannya itu pada narkotik, obat terlarang, dan lain sebagainya.Pengaruh kawan ini memang cukup besar. Pengaruh kawan sering diumpamakan sebagai segumpal daging busuk apabila dibungkus dengan selembar daun maka daun itupun akan berbau busuk. Sedangkan bila sebatang kayu cendana dibungkus dengan selembar kertas, kertas itu pun akan wangi baunya. Perumpamaan ini menunjukkan sedemikian besarnya pengaruh pergaulan dalam membentuk watak dan kepribadian seseorang ketika remaja, khususnya. Oleh karena itu, orangtua para remaja hendaknya berhati-hati dan bijaksana dalam memberikan kesempatan anaknya bergaul. Jangan biarkan anak bergaul dengan kawan-kawan yang tidak benar. Memiliki teman bergaul yang tidak sesuai, anak di kemudian hari akan banyak menimbulkan masalah bagi orangtuanya.

    Untuk menghindari masalah yang akan timbul akibat pergaulan, selain mengarahkan untuk mempunyai teman bergaul yang sesuai, orangtua hendaknya juga memberikan kesibukan dan mempercayakan sebagian tanggung jawab rumah tangga kepada si remaja. Pemberian tanggung jawab ini hendaknya tidak dengan pemaksaan maupun mengada-ada. Berilah pengertian yang jelas dahulu, sekaligus berilah teladan pula. Sebab dengan memberikan tanggung jawab dalam rumah akan dapat mengurangi waktu anak ‘kluyuran’ tidak karuan dan sekaligus dapat melatih anak mengetahui tugas dan kewajiban serta tanggung jawab dalam rumah tangga. Mereka dilatih untuk disiplin serta mampu memecahkan masalah sehari-hari. Mereka dididik untuk mandiri. Selain itu, berilah pengarahan kepada mereka tentang batasan teman yang baik.

    Kriteria teman baik yaitu mereka yang memberikan perlindungan apabila kita kurang hati-hati, menjaga barang-barang dan harta kita apabila kita lengah, memberikan perlindungan apabila kita berada dalam bahaya, tidak pergi meninggalkan kita apabila kita sedang dalam bahaya dan kesulitan, dan membantu sanak keluarga kita serta menerima kita apa adanya.

    Sebaliknya, kriteria teman yang tidak baik. Mereka adalah teman yang akan mendorong seseorang untuk menjadi penjudi, orang yang tidak bermoral, pemabuk, penipu, dan pelanggar hukum.

  2. PENDIDIKAN
    Memberikan pendidikan yang sesuai adalah merupakan salah satu tugas orangtua kepada anak . Agar anak dapat memperoleh pendidikan yang sesuai, pilihkanlah sekolah yang bermutu. Selain itu, perlu dipikirkan pula latar belakang agama pengelola sekolah. Hal ini penting untuk menjaga agar pendidikan Agama yang telah diperoleh anak di rumah tidak kacau dengan agama yang diajarkan di sekolah. Berilah pengertian yang benar tentang adanya beberapa agama di dunia. Berilah pengertian yang baik dan bebas dari kebencian tentang alasan orangtua memilih agama serta alasan seorang anak harus mengikuti agama orangtua. Ketika anak telah berusia 17 tahun atau 18 tahun yang merupakan akhir masa remaja, anak mulai akan memilih perguruan tinggi. Orangtua hendaknya membantu memberikan pengarahan agar masa depan si anak berbahagia. Arahkanlah agar anak memilih jurusan sesuai dengan kesenangan dan bakat anak, bukan semata-mata karena kesenangan orang tua. Masih sering terjadi dalam masyarakat, orangtua yang memaksakan kehendaknya agar di masa depan anaknya memilih profesi tertentu yang sesuai dengan keinginan orangtua. Pemaksaan ini tidak jarang justru akan berakhir dengan kekecewaan. Sebab, meski memang ada sebagian anak yang berhasil mengikuti kehendak orangtuanya tersebut, tetapi tidak sedikit pula yang kurang berhasil dan kemudian menjadi kecewa, frustrasi dan akhirnya tidak ingin bersekolah sama sekali. Mereka malah pergi bersama dengan kawan-kawannya, bersenang-senang tanpa mengenal waktu bahkan mungkin kemudian menjadi salah satu pengguna obat-obat terlarang.

    Anak pasti juga mempunyai hobi tertentu. Seperti yang telah disinggung di atas, biarkanlah anak memilih jurusan sekolah yang sesuai dengan kesenangan ataupun bakat dan hobi si anak. Tetapi bila anak tersebut tidak ingin bersekolah yang sesuai dengan hobinya, maka berilah pengertian kepadanya bahwa tugas utamanya adalah bersekolah sesuai dengan pilihannya, sedangkan hobi adalah kegiatan sampingan yang boleh dilakukan bila tugas utama telah selesai dikerjakan.

  3. PENGGUNAAN WAKTU LUANG
    Kegiatan di masa remaja sering hanya berkisar pada kegiatan sekolah dan seputar usaha menyelesaikan urusan di rumah, selain itu mereka bebas, tidak ada kegiatan. Apabila waktu luang tanpa kegiatan ini terlalu banyak, pada si remaja akan timbul gagasan untuk mengisi waktu luangnya dengan berbagai bentuk kegiatan. Apabila si remaja melakukan kegiatan yang positif, hal ini tidak akan menimbulkan masalah. Namun, jika ia melakukan kegiatan yang negatif maka lingkungan dapat terganggu. Seringkali perbuatan negatif ini hanya terdorong rasa iseng saja. Tindakan iseng ini selain untuk mengisi waktu juga tidak jarang dipergunakan para remaja untuk menarik perhatian lingkungannya. Perhatian yang diharapkan dapat berasal dari orangtuanya maupun kawan sepermainannya. Celakanya, kawan sebaya sering menganggap iseng berbahaya adalah salah satu bentuk pamer sifat jagoan yang sangat membanggakan. Misalnya, ngebut tanpa lampu dimalam hari, mencuri, merusak, minum minuman keras, obat bius, dan sebagainya.Munculnya kegiatan iseng tersebut selain atas inisiatif si remaja sendiri, sering pula karena dorongan teman sepergaulan yang kurang sesuai. Sebab dalam masyarakat, pada umunya apabila seseorang tidak mengikuti gaya hidup anggota kelompoknya maka ia akan dijauhi oleh lingkungannya. Tindakan pengasingan ini jelas tidak mengenakkan hati si remaja, akhirnya mereka terpaksa mengikuti tindakan kawan-kawannya. Akhirnya ia terjerumus. Tersesat.

    Oleh karena itu, orangtua hendaknya memberikan pengarahan yang berdasarkan cinta kasih bahwa sikap iseng negatif seperti itu akan merugikan dirinya sendiri, orangtua, maupun lingkungannya. Dalam memberikan pengarahan, orangtua hendaknya hanya membatasi keisengan mereka. Jangan terlalu ikut campur dengan urusan remaja. Ada kemungkinan, keisengan remaja adalah semacam ‘refreshing’ atas kejenuhannya dengan urusan tugas-tugas sekolah. Dan apabila anak senang berkelahi, orangtua dapat memberikan penyaluran dengan mengikutkannya pada satu kelompok olahraga beladiri.

    Mengisi waktu luang selain diserahkan kepada kebijaksanaan remaja, ada baiknya pula orangtua ikut memikirkannya pula. Orangtua hendaknya jangan hanya tersita oleh kesibukan sehari-hari. Orangtua hendaknya tidak hanya memenuhi kebutuhan materi remaja saja. Orangtua hendaknya juga memperhatikan perkembangan batinnya. Remaja, selain membutuhkan materi, sebenarnya juga membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Oleh karena itu, waktu luang yang dimiliki remaja dapat diisi dengan kegiatan keluarga sekaligus sebagai sarana rekreasi. Kegiatan keluarga ini hendaknya dapat diikuti oleh seluruh anggota keluarga. Kegiatan keluarga dapat berupa melakukan berbagai bentuk permainan bersama, misalnya scrabble, monopoli, dan lain sebagainya. Kegiatan keluarga dapat pula berupa tukar pikiran dan berbicara dari hati ke hati. Misalnya, dengan makan malam bersama atau duduk santai di ruang keluarga. Selain itu, dihari libur, seluruh anggota keluarga dapat bersama-sama pergi berenang, jalan-jalan ke taman ria atau mal, dan lain sebagainya.

  4. UANG SAKU
    Orangtua hendaknya memberikan teladan untuk menanamkan pengertian bahwa uang hanya dapat diperoleh dengan kerja dan keringat. Remaja hendaknya dididik agar dapat menghargai nilai uang. Mereka dilatih agar mempunyai sifat tidak suka memboroskan uang tetapi juga tidak terlalu kikir. Anak diajarkan hidup dengan bijaksana dalam mempergunakan uang dengan selalu menggunakan prinsip hidup hemat. Ajarkan pula anak untuk mempunyai kebiasaan menabung sebagian dari uang sakunya. Menabung bukanlah pengembangan watak kikir, melainkan sebagai bentuk menghargai uang yang didapat dengan kerja dan semangat.

    Pemberian uang saku kepada remaja memang tidak dapat dihindarkan. Namun, sebaiknya uang saku diberikan dengan dasar kebijaksanaan. Jangan berlebihan. Uang saku yang diberikan dengan tidak bijaksana akan dapat menimbulkan masalah. Yaitu:

    1. Anak menjadi boros
    2. Anak tidak menghargai uang, dan
    3. Anak malas belajar, sebab mereka pikir tanpa kepandaian pun uang gampang.

  5. PERILAKU SEKSUAL
    Pada saat ini, kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang menguatirkan. Para remaja dengan bebas dapat bergaul antar jenis. Tidak jarang dijumpai pemandangan di tempat-tempat umum, para remaja saling berangkulan mesra tanpa memperdulikan masyarakat sekitarnya. Mereka sudah mengenal istilah pacaran sejak awal masa remaja. Pacar, bagi mereka, merupakan salah satu bentuk gengsi yang membanggakan. Akibatnya, di kalangan remaja kemudian terjadi persaingan untuk mendapatkan pacar. Pengertian pacaran dalam era globalisasi informasi ini sudah sangat berbeda dengan pengertian pacaran 15 tahun yang lalu. Akibatnya, di jaman ini banyak remaja yang putus sekolah karena hamil. Oleh karena itu, dalam masa pacaran, anak hendaknya diberi pengarahan tentang idealisme dan kenyataan. Anak hendaknya ditumbuhkan kesadaran bahwa kenyataan sering tidak seperti harapan kita, sebaliknya harapan tidak selalu menjadi kenyataan. Demikian pula dengan pacaran. Keindahan dan kehangatan masa pacaran sesungguhnya tidak akan terus berlangsung selamanya.Dalam memberikan pengarahan dan pengawasan terhadap remaja yang sedang jatuh cinta, orangtua hendaknya bersikap seimbang, seimbang antar pengawasan dengan kebebasan. Semakin muda usia anak, semakin ketat pengawasan yang diberikan tetapi anak harus banyak diberi pengertian agar mereka tidak ketakutan dengan orangtua yang dapat menyebabkan mereka berpacaran dengan sembunyi-sembunyi. Apabila usia makin meningkat, orangtua dapat memberi lebih banyak kebebasan kepada anak. Namun, tetap harus dijaga agar mereka tidak salah jalan. Menyesali kesalahan yang telah dilakukan sesungguhnya kurang bermanfaat.

    Penyelesaian masalah dalam pacaran membutuhkan kerja sama orangtua dengan anak. Misalnya, ketika orangtua tidak setuju dengan pacar pilihan si anak. Ketidaksetujuan ini hendaknya diutarakan dengan bijaksana. Jangan hanya dengan kekerasan dan kekuasaan. Berilah pengertian sebaik-baiknya. Bila tidak berhasil, gunakanlah pihak ketiga untuk menengahinya. Hal yang paling penting di sini adalah adanya komunikasi dua arah antara orangtua dan anak. Orangtua hendaknya menjadi sahabat anak. Orangtua hendaknya selalu menjalin dan menjaga komunikasi dua arah dengan sebaik-baiknya sehingga anak tidak merasa takut menyampaikan masalahnya kepada orangtua.

    Dalam menghadapi masalah pergaulan bebas antar jenis di masa kini, orangtua hendaknya memberikan bimbingan pendidikan seksual secara terbuka, sabar, dan bijaksana kepada para remaja. Remaja hendaknya diberi pengarahan tentang kematangan seksual serta segala akibat baik dan buruk dari adanya kematangan seksual. Orangtua hendaknya memberikan teladan dalam menekankan bimbingan serta pelaksanaan latihan kemoralan yang sesuai dengan ajaran Agama. Dalam agama telah memberikan pedoman untuk bergaul yang tentunya juga sesuai untuk pegangan hidup para remaja. Mereka hendaknya dididik selalu ingat dan melaksanakan pedoman Agama. Sosialisasi beragama ini adalah latihan untuk menghindari pembunuhan, pencurian, pelanggaran kesusilaan, kebohongan, dan mabuk-mabukan. Dengan memiliki latihan kemoralan yang kuat, remaja akan lebih mudah menentukan sikap dalam bergaul. Mereka akan mempunyai pedoman yang jelas tentang perbuatan yang boleh dilakukan dan perbuatan yang tidak boleh dikerjakan. Dengan demikian, mereka akan menghindari perbuatan yang tidak boleh dilakukan dan melaksanakan perbuatan yang harus dilakukan.


Posting By : Agusfit

Jumat, 06 Februari 2009

Lukisan Wanita Gendut Seharga Rp325 miliar


Sebuah lukisan perempuan super gendut dalam posisi bugil segera dilelang dengan taksiran harga mencapai UK£ 18 juta atau lebih dari Rp325 miliar. Lemak membawa rezeki.

Koran Telegraph Inggris mewartakan kemarin, gambar yang didominasi warna cokelat muda itu akan menjadi lukisan termahal di dunia yang dibuat oleh seniman yang masih hidup. Pelukisnya, Lucian Freud, kini masih hidup dan telah berusia 85 tahun.

lukisan-sue-tilley-325-miliar Lukisan wanita gendut seharga Rp325 miliar

Freud sendiri menggambar karya ini pada tahun 1995 dan diberi judul Sue Tilley. Sang model, Sue Tilley, belum menikah, sekarang berusia 51 tahun, sehari-hari bekerja di Job Centre di Soho, pusat kota London.

“Kalau aku punya cukup uang, aku pasti membeli lukisan ini, karena merupakan favoritku,” kata nona Sue, yang sudah beberapa kali dilukis oleh Lucian Freud.

Lukisan Sue Tilley akan dilelang pada tanggal 13 Mei mendatang di pusat pelelangan Christie’s, New York.